Pengaruh Bullying Terhadap Kesehatan Mental Remaja - Beberapa waktu belakang ini, maraknya kasus bullying kian menjadi persoalan serius yang mengundang perhatian. Bagaimana tidak? pasalnya, maraknya aksi bullying yang terjadi kerap sekali kita temui dalam keseharian kita. Para pelaku bully tersebut umumnya bisa berasal dari kalangan manapun serta tidak memandang jenis dan usianya

Aksi bullying adalah salah satu tindak kekerasan yang berupa pemaksaan baik secara fisik atau psikologis terhadap seseorang yang di anggap lemah dan tidak berdaya oleh seseorang atau sekelompok orang. Aksi bully tersebut nyata-nyata terjadi dengan sadar oleh pelaku karena adanya motif tertentu yang melatarbelakanginya. Salah satu motif utama yang biasanya mendasari seseorang melakukan bully yakni adanya keinginan menjadi seseorang yang paling berkuasa dan paling tertakuti di lingkungannya.

Tak jarang Aksi bullying ini sering kita jumpai terjadi pada kalangan remaja. Karena pada usia remaja, perkembangan dari segi emosional, psikis, sosial, dan fisik dari anak-anak menuju dewasa sedang berada pada puncaknya. Tindakan bullying pada kalangan remaja biasanya berupa sebuah ejekan, menghina, mengancam bahkan sampai terlontarkan tindak kekerasan yang beraksi.

Daftar Isi

Faktor yang Mempengaruhi Pelaku Melakukan Bullying

Tentu, pelaku bullying tidak akan melakukan bully jika tidak di pengaruhi oleh suatu alasan. Terdapat beberapa sebab yang menyebabkan pelaku bullying melancarkan aksi bully tersebut. Apa saja itu? Yuk lanjut simak berikut ini!

1. Faktor keluarga

Keluarga menjadi hal yang paling dominan dalam masalah kasus bullying ini. Pelaku bullying biasanya seringkali berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Seperti orang tua yang sering memberi hukuman terhadap anak berupa pukulan, tamparan, bahkan ancaman. Selain itu adanya keluarga yang saling bermusuhan sehingga sebabkan kegaduhan juga dapat mempengaruhi perilaku pelaku bullying. Adanya ketidak harmonisan keluarga itulah yang akhirnya menyebabkan si pelaku bullying melampiaskan di kehidupan social sebagai aksi bully.

2. Faktor rasa iri

Kemudian salah satu yang kerap melatarbelakangi seseorang melakukan bullying adalah adanya rasa iri yang membelenggu dirinya. Mereka menganggap orang lain lebih baik dari dirinya, sehingga timbullah rasa tidak suka (iri) dan kemudian memutuskan melakukan bullying.

3. Faktor teman sebaya

Beberapa remaja, biasanya akan melakukan aksi bully sebagai bentuk pembuktian terhadap suatu kelompok atau teman sebayanya. Mereka melakukan bully guna menunjukkan bahwa dia pantas masuk dalam kelompok tersebut meskipu secara rasa adanya ketidaknyamanan yang terjadi pada pelaku.

Dampak Aksi Bullying pada Kesehatan Mental Remaja

Perlu menjadi fokus dalam pemikiran kita semua, bahwa Kasus bullying sangatlah erat hubungannya dengan kesehatan mental pada remaja. Mengapa demikian? Hal ini di karenakan dampak yang terjadi karena adanya bullying pada remaja akan mengakibatkan kesehatan mentalnya menurun bahkan dengan lahab merubah perilaku dan aktifitas sehari harinya. Hal ini juga bisa menyebabkan hilangnya semangat dalam melakukan aktivitas sehari hari. Cukup sulit juga dalam penyembuhan gangguan mental dari seseorang. Korban bully akan berusaha sekuat tenaga berjuang mengalahkan rasa trauma yang terjadi padanya untuk bisa kembali menjalani kehidupan normal tanpa adanya rasa khawatir adanya bullying.

Dampak bullying dapat bermacam-macam bentuknya, antar satu korban dengan lainnya biasanya cenderung berbeda tergantung korban tersebut. Dampak bullying tersebut antara lain yakni sebagai berikut.

1. Gangguan Kecemasan dan Depresi

Kesehatan Mental Remaja

Korban bullying biasanya akan merasa cemas dan depresi yang mendalam akibat ancaman yang menyelimuti dirinya sehingga membuat batinnya tertekan. Ketika seseorang telah mengalami depresi, mereka akan kehilangan ambisi untuk berfikir secara jernih lagi dan cenderung bingung dengan apa yang akan ia lakukan.

Selain itu, jika pada remaja atau anak-anak yang menjadi korban bullying biasanya akan menyebabkan gangguan psikosomatis. Hal ini dapat di tandai seperti anak sering merasa sakit perut dan pusing kepala saat hendak pergi Sekolah, padahal secara fisiknya dia sedang baik baik saja.

2. Timbulnya perasaan rendah diri

Perasaan rendah diri ini biasanya timbul karena si korban bullying merasa tidak lagi berharga keberadaanya. Tentu hal semacam ini, sangatlah berpengaruh pada kemampuan social emosional remaja sampai dewasa nantinya.

3. Rasa Percaya Diri Menurun

Selain merasa rendah diri, seseorang yang mengalami bullying juga akan kehilangan rasa percaya dirinya. Mereka berasumsi sudah tidak lagi sepadan dengan teman-teman sebayanya. Hal ini kemudian menyebabkan korban, menarik diri dari segala hal kehidupan social dan memilih untuk menyendiri. Mereka merasa terkucilkan oleh semuanya, dan memilih untuk tidak berteman dengan siapapun karena takut adanya aksi bully yang terjadi lagi. Perilaku seperti inilah yang menyebabkan kemampuan remaja untuk berteman menjadi menurun.

Pengaruh aksi bully terhadap kesehatan mental remaja sudah sepatutnya tidak kita abaikan begitu saja. Remaja yang sering mengalami bullying bisa mengalami rasa depresi yang tak berujung hingga dapat menutup jalan fikirannya yang dapat berakibat fatal. Banyak beberapa kasus akibat bullying kerap membuat korban memutuskan mengakhiri hidupnya. Mereka merasa bahwa mengakhiri hidup adalah jaln satu satunya yang dapat menyelamatkannya dari rasa minder, tertekan dan tidak berharga lagi sepanjang hidupnya.

Baca Juga:
1. Cara Cek Kesehatan Hardisk Windows 10 Dengan Mudah
2. Mengecek Kesehatan Baterai Laptop, Harus Beli atau Tidak ?
3. Cek Kesehatan Baterai Laptop Dengan Mudah Dan Tepat

Penutup

Bullying adalah sebuah gejala social dan mental yang tidak dapat kita anggap remeh sedikitpun. Bullying dapat menimbulkan kerugian dari semua sisi, baik yang menjadi korban maupun dari sisi pelaku sendiri. Banyak diantara orang tua yang sering mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan mental remaja. Padahal hal tersebut sangat perlu dilakukan oleh semua orang tua khusunya. Jika aksi bullying yang terjadi di biarkan secara terus menerus, maka tidak terpungkiri lagi hal ini akan juga berdampak pada kesehatan mental remaja di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, Gerakan “Stop Bullying!” wajib kita galakkan sepenuhnya ya sob, demi menyelamatkan kesehatan mental remaja yang menjadi tonggak utama penerus bangsa.